Dengandemikian pentingnya sosialisasi politik bagi pengembangan budaya politik nasional karena A. merupakan proses politik sejak remaja, dan berlanjut sepanjang kehidupan manusia B. berkaitan dengan proses pengalaman politik kader partai politik dan tokoh politik tertentu
Pentingnya Sosialisasi Politik Dalam Pengembangan Budaya Politik Sosialisasi politik merupakan dimana seseorang dapat mengetahui berbagai macam pengetahuan dari interaksi dengan lingkungan masyarakatnya, baik pengetahuan moral, nilai-nilai dan pola sikap perilaku politiknya. Sosialisasi politik juga dapat diartikan sebagai suatu proses internalisasi nilai pengenalan dan juga pemeliharaan, pencitraan, dan pemahaman serta juga sebuah proses eksternalisasi nilai- nilai dan pedoman politik dari suatu individu atau kelompok ke individu atau kelompok yang lain. Proses sosialisasi politik juga dapat terjadi melalui kelompok-kelompok senggang dan media massa. Proses yang terjadi melalui media masa dapat sangat mempengaruhi individu-individu dalam masyarakat. Hal ini dikarenakan, media massa banyak memberitakan situasi politik suatu negara secara berkesinambungan, sehingga dapat berpengaruh secara luas. Agen-agen sosialisasi tersebut menghasilkan atau membentuk suatu pengetahuan, nilai-nilai, dan sikap-sikap politik suatu individu dan kelompok dalam suatu masyarakat. Pengetahuan, nilai dan sikap tersebut dapat membentuk kepribadian seseorang dan memengaruhi daya pikir politiknya. Pengalaman-pengalaman individu tersebut juga dapat mempengaruhi kepribadian pada diri seseorang. Pengetahuan, nilai-nilai, sikap-sikap, kepribadian dan pengalaman bersifat timbal balik dan saling berhubungan secara terus-menerus. Jadi dapat disimpulkan bahwa, sosialisasi politik adalah sebuah proses dengan mana individu-individu bisa memperoleh sebuah pengetahuan, nilai-nilai, dan juga sikap-sikap terhadap sistem politik masyarakatnya. Peristiwa tersebut tidak akan bisa menjamin bahwa masyarakat akan setuju untuk mengesahkan sistem politiknya, sekalipun hal tersebut mungkin bisa saja terjadi. Dikarenakan hal tersebut bisa saja membuat pengingkaran terhadap legitimasi. Apabila legitimasi itu disertai dengan sikap saling bermusuhan yang aktif terhadap sistem politiknya, maka perubahan mungkin terjadi. Akan tetapi, apabila legitimasi tersebut disamakan dengan sikap apatis terhadap sistem politiknya, bukan tak mungkin yang akan dihasilkan stagnasi. Makna Sosialisasi Kesadaran Politik Banyak ilmuwan politik menemukan hakikat pengertian dan batasan sosialisasi politik yang satu dengan lainnya tak jauh berbeda. Menurut pandangan Alfian, ada dua hal yang perlu diperhatikan, antara lain sebagai berikut Sosialisasi politik hendaknya dilihat sebagai suatu proses yang berjalan terus-menerus selama peserta itu hidup. Sosialisasi politik dapat berwujud transmisi yang dimana berupa pengajaran secara langsung dengan cara melibatkan komunikasi, nilai-nilai, informasi, ataupun juga berbagai perasaan mengenai politik dengan cara yang tegas. Proses itu berlangsung dalam keluarga, sekolah, kelompok pergaulan, kelompok kerja, dan media massa atau kontak politik langsung. Ada dua alasan yang melatarbelakangi, sehingga sosialisasi politik menjadi kajian dalam politik kenegaraan Sosialisasi politik bisa juga berfungsi untuk memelihara agar suatu sistem dapat berjalan dengan positif dan baik. Sosialisasi politik ingin menunjukkan relevansinya dengan sistem politik dan data mengenai orientasi anak-anak terhadap budaya politik orang dewasa, dan pelaksanaannya di masa mendatang mengenai sistem politik. Mekanisme Sosialisasi Budaya Politik Perkembangan sosiologi politik diawali pada masa kanak-kanak atau remaja. Hasil riset David Easton dan Robert Hess mengemukakan bahwa di Amerika Serikat, belajar politik dimulai pada usia tiga tahun dan menjadi mantap pada usia tujuh tahun. Tahap lebih awal dari belajar politik mencakup perkembangan dari ikatan-ikatan lingkungan, seperti "keterikatan kepada sekolah-sekolah mereka", bahwa mereka berdiam di suatu daerah tertentu. Anak muda itu mempunyai kepercayaan pada keindahan negerinya, kebaikan serta kebersihan rakyatnya. Manifestasi ini diikuti oleh simbol-simbol otoritas umum, seperti agen polisi, presiden, dan bendera nasional. Pada usia setidaknya sekitar sembilan dan juga sepuluh tahun timbul kesadaran akan konsep yang bersifat lebih abstrak, seperti demokrasi, pemberian suara, kebebasan sipil, serta juga peranan warga negara dalam sistem politik. Perlu untuk diketahui bahwa Peranan keluarga dalam sosialisasi politik sangatlah penting. Menurut Easton dan Hess, anak-anak mempunyai gambaran yang sama mengenai ayahnya dan presiden selama bertahun-tahun di sekolah awal. Keduanya dianggap sebagai tokoh kekuasaan. Easton dan Dennis juga mengatakan bahwa setidaknya ada 4 empat tahap dalam proses sosialisasi politik dari anak, diantaranya adalah sebagai berikut Pengenalan otoritas melalui individu tertentu, seperti orang tua anak, presiden, dan polisi. Perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan yang eksternal, yaitu pejabat pemerintah dan juga pejabat swasta. Pengenalan mengenai institusi-institusi politik yang impersonal, seperti kongres parlemen, Mahkamah Agung, dan pemungutan suara pemilu Perkembangan pembedaan antara institusi- institusi politik dan mereka yang terlibat dalam aktivitas yang diasosiasikan dengan institusi- institusi ini. Salah satu penelitian secara khusus telah dilakukan dengan tujuan untuk menyelidiki nilai-nilai pengasuhan anak yang dilakukan oleh berbagai generasi untuk orang tua di Rusia. Nilai-nilai tersebut adalah sebagai berikut Tradisi; terutama agama, tetapi juga termasuk ikatan-ikatan kekeluargaan dan tradisi pada umumnya Prestasi; ketekunan, pencapaian/perolehan, ganjaran-ganjaran material mobilitas sosial. Pribadi; kejujuran, ketulusan, keadilan, dan kemurahan hati. Penyesuaian diri; bergaul dengan baik, menjauhkan diri dari kericuhan, menjaga keamanan dan ketentraman. Intelektual; belajar dan pengetahuan sebagai tujuan. Politik; sikap-sikap, nilai-nilai, dan kepercayaan berkaitan dengan pemerintahan. Adapun dari berbagai cara perantara dalam sosialisasi politik di atas, disini akan dibahas tiga contoh A. Keluarga Keluarga adalah wadah sosialisasi nilai-nilai politik yang paling efisien dan efektif. Dalam keluarga orang tua dan anak sering melakukan percakapan ringan tentang segala hal yang menyangkut politik. Secara tidak langsung sudah terjadi transfer pengetahuan politik kepada anak. B. Sekolah Disekolah melalui pelajaran Civies Education pendidikan kewarganegaraan siswa dan guru bertukar informasi dan berinteraksi membahas topik-topik yang mengandung nilai-nilai politik tertulis dan praktis. Maka siswa mudah menerima pengetahuan berpolitik sejak dini dan nilai-nilai politik yang benar. C. Partai Politik Salah satu fungsi partai adalah memainkan peran agen sosialisasi politik. Dengan artian, partai politik telah merekrut para anggota kader dan juga simpatisannya untuk mampu menanamkan nilai-nilai serta juga norma-norma dari satu generasi sampai ke generasi berikutnya saat kampanye maupun secara periodik. Fungsi dan Peranan Partai Politik Partai Politik merupakan unsur utama dalam budaya politik di suatu negara. Kehidupan politik ditentukan dengan dalam suatu negara kepentingan partai politik yang berdiri. Semakin banyak partai yang ada maka semakin banyak pula kepentingan politik yang mempengaruhi budaya politik. Sistem politik dalam suatu negara juga ditentukan dengan jumlah partai yang berdiri. Misalnya, pada sistem politik demokrasi maka dibutuhkan minimal dua partai yang bertarung dalam politik. Keadaan demikian sudah menjadi tatanan budaya politik yang ideal dimana ada partai pemerintah dan adapula yang disebut sebagai partai oposisi. Untuk membahas lebih mendalam tentang Partai Politik maka dapat dipahami pada pembahasan dibawah ini A. Pengertian Partai Politik Secara umum pengertian partai politik adalah suatu kelompok yang terorganisir yang anggota- anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Tujuan dari dibentuknya kelompok ini adalah untuk memperoleh kekuasaan politik dan juga untuk merebut kedudukan politik secara konstitusional untuk melaksanakan kebljaksanaan-kebijaksanaan yang mereka miliki. Berikut ini beberapa definisi mengenai partai politik UU No. 31 tahun 2002 yang menuliskan tentang partai politik mengungkapkan bahwa partai politik merupakan sebuah organisasi politik yang dibentuk oleh sekelompok warga negara Republik Indonesia secara sukarela atas dasar persamaan kehendak serta juga cita-cita untuk memperjuangkan kepentingan seluruh masyarakat, bangsa, anggota, dan negara melalui pemilihan umum. Soltan juga mengungkapkan bahwa, partai politik merupakan kumpulan dari sekelompok warga negara yang sedikit banyak terorganisir, yang dimana mereka bertindak sebagai suatu kesatuan politik dengan memanfaatkan kekuasaannya untuk memilih dengan maksud menguasai pemerintah serta juga melaksanakan kebijaksanaan umum yang mereka miliki. B. Fungsi Partai politik Partai politik menyelenggarakan beberapa fungsi, antara lain Sebagai sarana komunikasi politik ialah menyalurkan aneka ragam pendapat dan aspirasi masyarakat serta mengatur agar perbedaan pendapat itu berkurang. Sebagai sarana sosialisasi politik, ialah proses melalui cara-cara tertentu sehingga seseorang memperoleh sikap dan orientasi terhadap fenomena politik yang ada dan berlaku dalam masyarakat. Sebagai sarana perekrutan politik, ialah mencari dan mengajak orang yang berbakat untuk aktif dalam kegiatan partai sebagai anggota atau kader partai politik. Sebagai sarana pengatur konflik, ialah usaha partai politik untuk mengatasi dan mengelola konflik dalam masyarakat, sehingga konflik tidak merusak persatuan dan kesatuan. C. Peranan partai politik Partai politik merupakan saluran utama untuk memperjuangkan kehendak rakyat, bangsa, dan negara sekaligus kondensasi sebagai sarana kepemimpinan rekrutmen nasional. Oleh karena itu, peserta pemilu presiden dan wakil presiden adalah pasangan calon yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang pemutusanya dilaksanakan secara demokratis dan terbuka sesuai dengan mekanisme internal partai politik atau kesepakatan antarpartai yang bergabung. Landasan Partisipasi Politik Landasan partisipasi politik adalah asal-usul individu ataupun juga kelompok yang melaksanakan kegiatan partisipasi politik. Hunington dan Nelson membagi landasan partisipasi politik ini menjadi Kelas, yaitu individu-individu dengan status sosial, pendapatan, dan pekerjaan yang serupa. Kelompok atau komunal, yaitu individu-individu dengan asal-usul ras, agama, bahasa, atau etnis yang serupa. Lingkungan, yaitu individu-individu yang jarak tempat tinggal domisilinya berdekatan. Partai, yaitu seluruh individu yang mengidentifikasi diri dengan organisasi formal yang sama dimana mereka berusaha untuk bisa meraih ataupun juga mempertahankan kontrol atas bidang-bidang eksekutif dan juga legislatif pemerintahan. Golongan atau faksi, yaitu individu-individu yang dipersatukan oleh interaksi yang terus menerus antara satu sama lain, yang akhirnya membentuk hubungan patronclient, yang berlaku atas orang-orang dengan tingkat status sosial, pendidikan, dan ekonomi yang tidak sederajat. Komunikasi Politik Pada Umumnya Dalam sistem politik, adanya komunikasi politik dari pihak-pihak yang terlibat dalam proses politik lain biasanya memilih tindakan-tindakan tertentu yang berbeda satu sama lain. Tindakan tersebut biasanya sangat khas dan dimaksudkan untuk memperjuangkan kepentingan masing-masing. Secara umum pula, tindakan tersebut tercermin melalui perilaku politik, yaitu tingkah laku para aktor politik dan warga negara yang berperan sebagai kader maupun insan partai bersangkutan dalam rangka proses pembuatan, pelaksanaan, dan penegakan keputusan politik secara kolektif. Sementara itu, kepentingan seseorang atau suatu kelompok dapat diketahui oleh pihak lain dan dijadikan sebagai pokok bahasan maka diperjuangkan adanya komunikasi dalam sistem politik. Komunikasi politik adalah semua kegiatan dalam sistem politik, memiliki maksud dan tujuan agar aspirasi dan kepentingan politik warga negara diakomodasikan menjadi berbagai kebijakan politik. Dengan demikian, akan terlihat bahwa masyarakat politik bukanlah sebuah masyarakat yang statis tetapi justru masyarakat yang dinamis. Pada perkembangan selanjutnya, jika kehidupan masyarakat politik secara berkesinambungan berkembang semakin demokratis dengan memperhatikan aspirasi dan keinginan masyarakat secara keseluruhan, maka kerangka demokrasi secara damai dan berdasarkan hukum yang adil dan berpihak kepada kebenaran akan tercapai secara optimal. Pada lingkungan politik praktis, setiap kelompok yang berkepentingan bisa dibedakan berdasarkan struktur dan sistem organisasi, gaya politik, sumber pembiayaan, dan basis dukungan serta dapat pula diorganisasikan berdasarkan keanggotaan kesukuan, ras, etnis, agama, maupun isu-isu kebijakan pemerintah yang sudah dan sedang berkuasa. Adapun jenis-jenis kelompok kepenyimpangan yang terjadi dalam komunikasi politik, antara lain sebagai berikut A. Kelompok Anomik Kelompok anomik adalah kelompok yang terbentuk dari unsur-unsur masyarakat secara spontan tanpa terencana, sebagai akibat dari adanya isu kebijakan pemerintah, agama, politik dan sebagainya. Karena tidak mempunyai nilai-nilai dan juga norma yang mengatur, maka dari itu kelompok ini sering mengalami tumpang tindih overlaying dengan berbagai bentuk partisipasi politik nonkonvensional, seperti adanya peristiwa demokrasi massa, kerusuhan massal serta tindakan kekerasan dan intervensi. B. Kelompok Non-asosiasional Kelompok non-asosiasional adalah kelompok yang berasal dari unsur keluarga dan keturunan atau etnik, regional, status dan kelas yang menyatakan kepentingannya berdasarkan situasi. Kelompok ini kurang terorganisasi dengan baik dan mempunyai kecenderungan muncul dari masyarakat yang belum maju. Misalnya, adanya kericuhan masyarakat, pemakaian bahasa pengantar dalam lembaga pendidikan, lingkungan hidup yang tercemar. C. Kelompok Institusional Kelompok institusional adalah kelompok yang bersifat formal dan memiliki fungsi-fungsi politik atau sosial. Mereka dapat menyatakan kepentingan sendiri ataupun mewakili kelompok lain dalam masyarakat. Kelompok institusional banyak didukung bahkan memiliki anggota yang berasal dari unsur partai politik, koperasi bisnis, badan legislatif, militer, birokrasi, dan keagamaan yang bertujuan untuk kepentingan pelobian terhadap pemerintah. Misalnya fraksi-fraksi dalam lembaga legislatif, personal perwira militer, departemen, dan ideologis partai. D. Kelompok Asosiasional Kelompok asosiasional merupakan kelompok yang menyatakan kepentingan searah khusus, memakai tenaga professional, dan memiliki prosedur yang teratur untuk merumuskan kepentingan dan tuntutan masyarakat, kelompok asosiasional yang dimaksud mencakup serikat buruh, kamar dagang atau perkumpulan usahawan, paguyuban etnik, dan kelompok keagamaan. PENTINGNYASOSIALISASI POLITIK DALAM PENGEMBANGAN BUDAYA POLITIK PENDAHULUAN Kehidupan manusia di dalam masyarakat, memiliki peranan penting dalam sistem politik suatu negara. Manusia dalam kedudukannya sebagai makhluk sosial, senantiasa akan berinteraksi dengan manusia lain dalam upaya mewujudkan kebutuhan hidupnya.
Hubungan internasional adalah hubungan antarnegara atau antarindividu dari negara yang berbeda dalam bidang tertentu untuk kepentingan kedua belah pihak. Setiap negara tentunya tidak dapat terlepas dari hubungan internasional. Hal ini karena setiap negara memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing sehingga hubungan internasional melengkapi itu. Hubungan internasional tidak hanya terjadi karena ingin bekerjasama. Persahabatan, persengketaan, permusuhan, ataupun peperangan juga termasuk hubungan internasional. Hubungan internasional bisa antar individu, antar kelompok, maupun antar negara di negara yang berbeda. Menurut Sam Suhaedi, hubungan antar internasional juga terdapat hukum internasional yang mengatur pergaulan hidup dalam masyarakat internasional. 1. Pengertian Hubungan Internasional Secara Umum Arti hubungan internasional secara umum adalah kerjasama antar negara, yaitu unit politikyang didefinisikan secara global untuk menyelesaikan berbagai masalah. Menurut UU No. 37 Tahun 1999, hubungan internasional adalah kegiatan yang menyangkut aspek regional dan internasional yang dilakukan oleh pemerintah di tingkat pusat dan internasional yang dilakukan oleh pemerintah pusat dan daerah, lembaga negara, badan usaha, organisasi politik, organisasi masyarakat, LSM atau Warga Negara. 2. Arti Penting Hubungan Internasional Hubungan internasional dianggap penting dalam rangka untuk menumbuhkan saling pengertian antarbangsa, mempererat hubungan persahabatan dan persaudaraan antarbangsa, saling mencukupi kebutuhan masing-masing bangsa yang bekerja sama, memenuhi rasa keadilan dan kesejahteraan, dan membina dan menegakkan perdamaian dan ketertiban dunia. Suatu negara yang tidak mau mengadakan hubungan internasional dengan negara lain akan terkucilkan dalam pergaulan dunia. Akibatnya, negara tersebut akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. 3. Pengertian Hubungan Internasional Menurut Para Ahli Berikut adalah beberapa pengertian hubungan internasional menurut para ahli
Dalampengertiannya, sosialisasi politik adalah proses manusia dapat memperoleh pengetahuan, nilai-nilai, dan sikap-sikap terhadap sistem politik di dalam lingkungan masyarakatnya. Peristiwa ini tidak menjamin bahwa masyarakat mengesahkan sistem politiknya, sekalipun hal ini mungkin bisa terjadi.

Pada hakikatnya sosialisasi politik menunjukkan pada proses ketika sikap dan pola tingkah laku politik warga negara dibentuk dan difungsikan sebagai sarana bagi suatu generasi untuk menyampaikan patokan politik dan keyakinan politik kepada generasi berikutnya. Dengan demikian pentingnya sosialisasi politik bagi pengembangan budaya politik nasional karena ... A. merupakan proses politik sejak remaja, dan berlanjut sepanjang kehidupan manusia B. berkaitan dengan proses pengalaman politik kader partai politik dan tokoh politik tertentu C. individu menjadi tidak tahu terhadap kehidupan politik baik bersifat material maupun immaterial D. individu menjadi paham bentuk perilaku yang harus dilakukan di masyarakat dan lingkungan budayanya E. memberikan hasil belajar tentang aspek pengetahuan sistem politik nasional terkait perebutan kekuasaan Pembahasan Pentingnya sosialisasi politik bagi pengembangan budaya politik nasional karena individu menjadi paham bentuk perilaku yang harus dilakukan di masyarakat dan lingkungan budayanya Jawaban D - Jangan lupa komentar & sarannya Email nanangnurulhidayat

PentingnyaSosilisasi Pengembangan Budaya Politik Budaya politik di dalam masyarakat seharusnya mengalami perkembangan kea rah yang lebih baik.Untuk itu, dibutuhkan sebuah strategi di dalam masyarakat agar budaya politiknya dapat berjalan k earah yang lebih baik. Kehidupan manusia di dalam masyarakat, memiliki peranan penting dalam sistem politik suatu negara. Manusia dalam kedudukannya sebagai makhluk sosial, senantiasa akan berinteraksi dengan manusia lain dalam upaya mewujudkan kebutuhan hidupnya. Kebutuhan hidup manusia tidak cukup yang bersifat dasar, seperti makan, minum, biologis, pakaian dan papan rumah. Lebih dari itu, juga mencakup kebutuhan akan pengakuan eksistensi diri dan penghargaan dari orang lain dalam bentuk pujian, pemberian upah kerja, status sebagai anggota masyarakat, anggota suatu partai politik tertentu dan sebagainya. Setiap warga negara, dalam kesehariannya hampir selalu bersentuhan dengan aspek-aspek politik praktis baik yang bersimbol maupun tidak. Dalam proses pelaksanaannya dapat terjadi secara langsung atau tidak langsung dengan praktik-praktik politik. Jika secara tidak langsung, hal ini sebatas mendengar informasi, atau berita-berita tentang peristiwa politik yang terjadi. Dan jika seraca langsung, berarti orang tersebut terlibat dalam peristiwa politik tertentu. Kehidupan politik yang merupakan bagian dari keseharian dalam interaksi antar warga negara dengan pemerintah, dan institusi-institusi di luar pemerintah non-formal, telah menghasilkan dan membentuk variasi pendapat, pandangan dan pengetahuan tentang praktik-praktik perilaku politik dalam semua sistem politik. Oleh karena itu, seringkali kita bisa melihat dan mengukur pengetahuan-pengetahuan, perasaan dan sikap warga negara terhadap negaranya, pemerintahnya, pemimpim politik dan lai-lain. Budaya politik, merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat dengan ciri-ciri yang lebih khas. Istilah budaya politik meliputi masalah legitimasi, pengaturan kekuasaan, proses pembuatan kebijakan pemerintah, kegiatan partai-partai politik, perilaku aparat negara, serta gejolak masyarakat terhadap kekuasaan yang me­merintah. Kegiatan politik juga memasuki dunia keagamaan, kegiatan ekonomi dan sosial, kehidupan pribadi dan sosial secara luas. Dengan demikian, budaya politik langsung mempengaruhi kehidupan politik dan menentukan keputusan nasional yang menyangkut pola pengalokasian sumber-sumber masyarakat. A. PENTINGNYA SOSIALISASI POLITIK DALAM PENGEMBANGAN BUDAYA POLITIK 1. PENGERTIAN SOSIALISASI POLITIK Sosialisasi politik adalah cara-cara belajar seseorang terhadap pola-pola sosial yang berkaitan dengan posisi-posisi kemasyarakatan seperti yang diketengahkan melalui bermacam-macam badan masyarakat. Almond dan Powell, sosialisasi politik sebagai proses dengan mana sikap-sikap dan nilai-nilai politik ditanamkan kepada anak-anak sampai metreka dewasa dan orang-orang dewasa direkrut ke dalam peranan-peranan tertentu. Greenstein dalam karyanya “International Encyolopedia of The Social Sciences” 2 definisi sosialisasi politik a. Definisi sempit, sosialisasi politik adalah penanaman informasi politik yang disengaja, nilai-nilai dan praktek-praktek yang oleh badan-badan instruksional secara formal ditugaskan untuk tanggung jawab ini. b. Definisi luas, sosialisasi politik merupakan semua usaha mempelajari politik baik formal maupun informal, disengaja ataupun terencana pada setiap tahap siklus kehidupan dan termasuk didalamnya tidak hanya secara eksplisit masalah belajar politik tetapi juga secara nominal belajat bersikap non politik mengenai karakteristik-karakteristik kepribadian yang bersangkutan. Easton dan Denuis, sosialisasi politik yaitu suatu proses perkembangan seseorang untuk mendapatkan orientasi-orientasi politik dan pola-pola tingkah lakunya. Almond, sosialisasi politik adalah proses-proses pembentukan sikap-sikap politik dan pola-pola tingkah laku. Proses sosialisasi dilakukan melalui berbagai tahap sejak dari awal masa kanak-kanak sampai pada tingkat yang paling tinggi dalam usia dewasa. Sosialisasi beroperasi pada 2 tingkat a. Tingkat Komunitas Sosialisasi dipahami sebagai proses pewarisan kebudayaan, yaitu suatu sarana bagi suatu generasi untuk mewariskan nilai-nilai, sikap-sikap dan keyakinan-keyakinan politik kepada generasi berikutnya. Individual Proses sosialisasi politik dapat dipahami sebagai proses warga suatu Negara membentuk pandangan-pandangan politik mereka. Dalam konsep Freud, individu dilihat sebagai objek sosilaisasi yang pasif sedangkan Mead memandang individu sebagai aktor yang aktif, sehingga proses sosialisasi politik merupakan proses yang beraspek ganda. Di satu pihak, ia merupakan suatu proses tertutupnya pilihan-pilihan perilaku, artinya sejumlah kemungkinan terbuka yang sangat luas ketika seorang anak lahir menjadi semakin sempit sepanjang proses sosialisasi. Di lain pihak, proses sosialisasi bukan hanya merupakan proses penekanan pentingnyasosialisasi politik sosialisasi secara fundamental merupakan proses hasil belajar, belajar dari pengalaman/ pola-pola aksi. memberikan indikasi umum hasil belajar tingkah laku individu dan kelompok dalam batas-batas yang luas, dan lebih khusus lagi, berkenaan pengetahuan atau informasi, motif-motif (nilai- nilai) dan sikap-sikap. Sosialisasi budaya politik1. Makna sosialisasi kesadaran politik Makna sosialisasi kesadaran politik, merupakan proses pembentukan sikap dan orientasi politik anggota politik, merupakan suatu istilah yang gunakan untuk menggambarkan proses dengan jalan mana orang belajar tentang politik dan mengembangkan orientasi pada atau kajian tentang sosialisasi politik sudah menjadi bidang yang sangat menarik untuk dibicarakan. Ada dua alasan yang melatarbelakangi sosialisasi politik menjadi kajian yang menarik dalam kehidupan kenegaraan 1. Sosialisasi politik mampu berfungsi untuk memelihara agar suatu sistem berjalan dengan baik dan positif sehingga budaya politik mampu berkembang dengan baik2. Sosialisasi politik ingin menunjukkan relevansinya dengan sistem politik dan data mengenai orientasi anak-anak terhadap kultur politik orang dewasa dan pelaksanaannya dimasa mendatang mengenai sistem politik2. Mekanisme sosialisasi budaya politik Dalam rangka untuk menyukseskan adanya sosialisasi budaya politik bagi seluruh warga masyarakat, maka mekanisme yang ditempuh mampu melalui tiga pilar sosialisasi budaya politik pilar In Formal keluarga, pilar Non Formal Masyarakat dan pilar Formal Pendidikan, Lembaga negara dan Lembaga politik.1. Pilar In Formal, sosialisasi budaya politik mampu melalui jalur keluarga. Wadah penanaman sosialisasi nilai-nilai politik yang paling effisien dan effektif mampu melalui keluarga. Dalam keluarga, orang tua dan anak sering melakukan obrolan ringan tetang segala hal yang menyangkut politik, sehingga tanpa disadari terjadi transfer pengetahuan dan nilai-nilai politik yang mampu diserap oleh anak2. Pilar Non Formal, sosialisasi budaya politik mampu melalui jalur penanaman sosialisasi nilai-nilai politik mampu dilakukan melalui media massa, merupakan suatu sarana komunikasi massa yang berfungsi menyampaikan gagasan dan kejadian berupa tayangan, tulisan, lisan kepada khalayak ramai dalam waktu yang singkat dan cepatAgar mampu menikmati hak-hak kebebasannya di bidang politik, warga negara memerlukan kesempatan memperoleh berita-berita yang benar dan jujur. Di sinilah media massa memegang peranan penting. Media massa mampu berupa media cetak, dan negara demokrasi, media massa sangat diperlukan untuk mewujudkan jaminan atas kebebasan menyatakan penmampu freedom of expression. Kebebasan pers, merupakan kebebasan untuk menghimpun dan menyebarluaskan berita, pandangan dan buah pikiran kepada siapapun yang bersedia menerimanyaPeran Media MassaSebagai sara komunikasi massa sarana menyampaikan pesan dari pemerintah kepada rakyat atau sebaliknya dari rakyat kepada pemerintah, maka media massa mampu berperan sebagai berikut 1. Sebagai penyalur informasi atau berita secara obyektif. Masyarakat memerlukan berita yang benar sesuai dengan fakta yang ada. Hal ini mampu disediakan oleh pers2. Sebagai alat kontrol atau pengawasan sosial rakyat terhadap para penyelenggara negara. Melalui pers, rakyat mampu menyampaikan kritik dan penilaian mereka terhadap kinerja pemerintah yang dirasa menyimpang dari harapan rakyat. Melalui pers, rakyat menjaga pemerintah agar selalu bertindak sesuai dengan aturan dan norma yang Sebagai sarana pembentuk penmampu umum opini publikPenmampu umum yang mencerminkan aspirasi rakyat merupakan masukan bagi pemerintah dalam menentukan kebijakan umum4. Sebagai pelapor pertanggungjawaban akuntabilitas selalu memantau pelaksanaan fungsi-fungsi lembaga negara Legeslatif, Ekskutif, dan Yudikatif dan melaporkan hasilnya ke masyarakat5. Sebagai penengarai awal ealy warming system.Media massa mampu memberikan peringatan-peringatan dini yang amat diperlukan untuk menggugah kewaspadaan pemerintah dan masyarakat terhadap peristiwa atau gejala yang mungkin terjadi dan akan mempengaruhi keselamatan negara3. Pilar Formal, sosialisasi budaya politik mampu melalui jalur pendidikanSosialisasi budaya politik melalui jalur resmi mampu berupa pendidikan politik yang dilakukan oleh lembaga pemerintahan lembaga pendidikan, lembaga negara, lembaga politikPendidikan Politik, merupakan usaha mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan politik warga negara agar memiliki tanggung jawab terhadap bangsa dan negaraDalam negara demokrasi, tidak setiap warga negara otomatis mampu menunaikan peran pentingnya dalam hidup bernegara. Itulah sebabnya, rakyat memerlukan pendidikan politik atau pendidikan kewarganegaraan PKn, warga negara mampu memahami dan melaksanakan hak dan kewajibannya dalam kehidupan Sekolah atau di Perguruan Tinggi, melalui pelajaran Civics Education Pendidikan Kewarganegaraan, dimana siswa dan gurunya atau mahasiswa dengan dosennya mampu saling bertukar informasi dan berinteraksi dalam membahas topik-topik tertentu yang mengandung nilai-nilai politik teoritis dan praktis. Dengan demikian, siswa akan memperoleh pengetahuan awal dalam kehidupan berpolitik secara dini serta nilai-nilai politik yang benar dari sudut pandang Fungsi partai politik Menurut Sigmund Neumann, mengemukakan fungsi partai politik di negara demokrasi dan dinegara komunis sebagai berikut 1. fungsi partai politik di negara demokrasi untuk mengatur keinginan dan aspirasi golongan-golongan di dalam masyarakat2. fungsi partai politik di negara komunis untuk mengendalikan semua aspek kehidupan secara monolitik dan rakyat dipaksa untuk menyesuaikan diri dengan cara hidup yang sejalan dengan kepentingan partaiFungsi utama partai politik, merupakan suatu usaha untuk mencari dan mempertahankan kekuasaan dalam rangka mewujudkan program-program yang disusun berdasarkan ideologi tertentu. Fungsi tambahan dari partai politik sosialisasi politik, rekrutmen politik, partisipasi politik, memadukan kepentingan, komunikasi politik, pengendalian konflik, dan kontrol politik4. Peranan partai politik Partai politik memeiliki peran sebagai berikut 1. Mengawasi jalannya pemerintahan kebijakan pemerintah dengan memperhatikan titik-titik kelemahannya3. Mengajukan alternatif-alternatif kebijakan4. Mendidik kader yang belum terikat oleh kepentingan pemerintahanTUGAS MANDIRI BERSTRUKTUR JAWABLAH PERTANYAAN DI BAWAH DENGAN SINGKAT DAN JELAS ! 1. Sebutkan 2 alasan yang melatarbelakangi sosialisasi politik !jawab………………………….…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… 2. Sebutkan mekanisme yang ditempuh dalam sosialisasi budaya politikjawab………………………….…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… 3. Bagaimanakah fungsi utama dari partai politikjawab………………………….…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… 4. Bagaimanakah peranan partai politik dalam sosialisasi budaya politikjawab………………………….…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… Sumber belajar Erwin, Muhammad. 2012. Pendidikan Kewarganegaraan Republik Indonesia. Bandung Refika Noor Ms. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta Pustaka Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia. Jakarta Balai Pustaka. Kansil, dan Christine Kansil. 2001. Ilmu Negara. Jakarta Pradnya ParamitaKosim, 2000. Pancasila Pandangan Hidup Bangsa dan Dasar Negara Republik Indonesia. Bandung Sekolah Tinggi Bahasa Asing YAPARI-ABA. Kusnadi, Moh. dan Harmaily Ibrahim. 1993. Pengantar Hukum Tata Negara Indonesia. Jakarta FHUI. Sosialisasi budaya politik1. Makna sosialisasi kesadaran politik Makna sosialisasi kesadaran politik, merupakan proses pembentukan sikap dan orientasi politik anggota politik, merupakan suatu istilah yang gunakan untuk menggambarkan proses dengan jalan mana orang belajar tentang politik dan mengembangkan orientasi pada atau kajian tentang sosialisasi politik sudah menjadi bidang yang sangat menarik untuk dibicarakan. Ada dua alasan yang melatarbelakangi sosialisasi politik menjadi kajian yang menarik dalam kehidupan kenegaraan 1. Sosialisasi politik mampu berfungsi untuk memelihara agar suatu sistem berjalan dengan baik dan positif sehingga budaya politik mampu berkembang dengan baik2. Sosialisasi politik ingin menunjukkan relevansinya dengan sistem politik dan data mengenai orientasi anak-anak terhadap kultur politik orang dewasa dan pelaksanaannya dimasa mendatang mengenai sistem politik2. Mekanisme sosialisasi budaya politik Dalam rangka untuk menyukseskan adanya sosialisasi budaya politik bagi seluruh warga masyarakat, maka mekanisme yang ditempuh mampu melalui tiga pilar sosialisasi budaya politik pilar In Formal keluarga, pilar Non Formal Masyarakat dan pilar Formal Pendidikan, Lembaga negara dan Lembaga politik.1. Pilar In Formal, sosialisasi budaya politik mampu melalui jalur keluarga. Wadah penanaman sosialisasi nilai-nilai politik yang paling effisien dan effektif mampu melalui keluarga. Dalam keluarga, orang tua dan anak sering melakukan obrolan ringan tetang segala hal yang menyangkut politik, sehingga tanpa disadari terjadi transfer pengetahuan dan nilai-nilai politik yang mampu diserap oleh anak2. Pilar Non Formal, sosialisasi budaya politik mampu melalui jalur penanaman sosialisasi nilai-nilai politik mampu dilakukan melalui media massa, merupakan suatu sarana komunikasi massa yang berfungsi menyampaikan gagasan dan kejadian berupa tayangan, tulisan, lisan kepada khalayak ramai dalam waktu yang singkat dan cepatAgar mampu menikmati hak-hak kebebasannya di bidang politik, warga negara memerlukan kesempatan memperoleh berita-berita yang benar dan jujur. Di sinilah media massa memegang peranan penting. Media massa mampu berupa media cetak, dan negara demokrasi, media massa sangat diperlukan untuk mewujudkan jaminan atas kebebasan menyatakan penmampu freedom of expression. Kebebasan pers, merupakan kebebasan untuk menghimpun dan menyebarluaskan berita, pandangan dan buah pikiran kepada siapapun yang bersedia menerimanyaPeran Media MassaSebagai sara komunikasi massa sarana menyampaikan pesan dari pemerintah kepada rakyat atau sebaliknya dari rakyat kepada pemerintah, maka media massa mampu berperan sebagai berikut 1. Sebagai penyalur informasi atau berita secara obyektif. Masyarakat memerlukan berita yang benar sesuai dengan fakta yang ada. Hal ini mampu disediakan oleh pers2. Sebagai alat kontrol atau pengawasan sosial rakyat terhadap para penyelenggara negara. Melalui pers, rakyat mampu menyampaikan kritik dan penilaian mereka terhadap kinerja pemerintah yang dirasa menyimpang dari harapan rakyat. Melalui pers, rakyat menjaga pemerintah agar selalu bertindak sesuai dengan aturan dan norma yang Sebagai sarana pembentuk penmampu umum opini publikPenmampu umum yang mencerminkan aspirasi rakyat merupakan masukan bagi pemerintah dalam menentukan kebijakan umum4. Sebagai pelapor pertanggungjawaban akuntabilitas selalu memantau pelaksanaan fungsi-fungsi lembaga negara Legeslatif, Ekskutif, dan Yudikatif dan melaporkan hasilnya ke masyarakat5. Sebagai penengarai awal ealy warming system.Media massa mampu memberikan peringatan-peringatan dini yang amat diperlukan untuk menggugah kewaspadaan pemerintah dan masyarakat terhadap peristiwa atau gejala yang mungkin terjadi dan akan mempengaruhi keselamatan negara3. Pilar Formal, sosialisasi budaya politik mampu melalui jalur pendidikanSosialisasi budaya politik melalui jalur resmi mampu berupa pendidikan politik yang dilakukan oleh lembaga pemerintahan lembaga pendidikan, lembaga negara, lembaga politikPendidikan Politik, merupakan usaha mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan politik warga negara agar memiliki tanggung jawab terhadap bangsa dan negaraDalam negara demokrasi, tidak setiap warga negara otomatis mampu menunaikan peran pentingnya dalam hidup bernegara. Itulah sebabnya, rakyat memerlukan pendidikan politik atau pendidikan kewarganegaraan PKn, warga negara mampu memahami dan melaksanakan hak dan kewajibannya dalam kehidupan Sekolah atau di Perguruan Tinggi, melalui pelajaran Civics Education Pendidikan Kewarganegaraan, dimana siswa dan gurunya atau mahasiswa dengan dosennya mampu saling bertukar informasi dan berinteraksi dalam membahas topik-topik tertentu yang mengandung nilai-nilai politik teoritis dan praktis. Dengan demikian, siswa akan memperoleh pengetahuan awal dalam kehidupan berpolitik secara dini serta nilai-nilai politik yang benar dari sudut pandang Fungsi partai politik Menurut Sigmund Neumann, mengemukakan fungsi partai politik di negara demokrasi dan dinegara komunis sebagai berikut 1. fungsi partai politik di negara demokrasi untuk mengatur keinginan dan aspirasi golongan-golongan di dalam masyarakat2. fungsi partai politik di negara komunis untuk mengendalikan semua aspek kehidupan secara monolitik dan rakyat dipaksa untuk menyesuaikan diri dengan cara hidup yang sejalan dengan kepentingan partaiFungsi utama partai politik, merupakan suatu usaha untuk mencari dan mempertahankan kekuasaan dalam rangka mewujudkan program-program yang disusun berdasarkan ideologi tertentu. Fungsi tambahan dari partai politik sosialisasi politik, rekrutmen politik, partisipasi politik, memadukan kepentingan, komunikasi politik, pengendalian konflik, dan kontrol politik4. Peranan partai politik Partai politik memeiliki peran sebagai berikut 1. Mengawasi jalannya pemerintahan kebijakan pemerintah dengan memperhatikan titik-titik kelemahannya3. Mengajukan alternatif-alternatif kebijakan4. Mendidik kader yang belum terikat oleh kepentingan pemerintahanTUGAS MANDIRI BERSTRUKTUR JAWABLAH PERTANYAAN DI BAWAH DENGAN SINGKAT DAN JELAS ! 1. Sebutkan 2 alasan yang melatarbelakangi sosialisasi politik !jawab………………………….…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… 2. Sebutkan mekanisme yang ditempuh dalam sosialisasi budaya politikjawab………………………….…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… 3. Bagaimanakah fungsi utama dari partai politikjawab………………………….…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… 4. Bagaimanakah peranan partai politik dalam sosialisasi budaya politikjawab………………………….…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… Sumber belajar Erwin, Muhammad. 2012. Pendidikan Kewarganegaraan Republik Indonesia. Bandung Refika Noor Ms. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta Pustaka Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia. Jakarta Balai Pustaka. Kansil, dan Christine Kansil. 2001. Ilmu Negara. Jakarta Pradnya ParamitaKosim, 2000. Pancasila Pandangan Hidup Bangsa dan Dasar Negara Republik Indonesia. Bandung Sekolah Tinggi Bahasa Asing YAPARI-ABA. Kusnadi, Moh. dan Harmaily Ibrahim. 1993. Pengantar Hukum Tata Negara Indonesia. Jakarta FHUI.

Membangunkesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi dan menambah literasi mengenai imunisasi bisa menggunakan berbagai macam cara. Ditilik dari studi persepsi yang dilakukan Kementrian Kesehatan RI dan UNICEF, penggunaan WhatsApp sekaligus menjadi preferensi utama (83%) sebagai pengganti interaksi tatap muka dengan tenaga kesehatan di masa pandemi Covid-19, diikuti dengan komunikasi

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Lewat sosialisasi, kebudayaan dapat diwariskan secara turun temurun. Apa yang menjadi dasar sosialisasi harus dipelajari? Karena, manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan dari orang lain, dapat dikatan bahwa manusia tidak mempunyai naluri tinggi sehingga sebagian besar perilaku yang dilakukan dalam keberlangsungan hidupnya sehari-hari harus dipelajari, dan karena ketiadaan naluri tersebut, manusia harus belajar mengendalikan hubungannya dengan sesamanya, yaitu dengan hidup menurut nilai-nilai dan peranan bersamaDalam pengertiannya, sosialisasi politik adalah proses manusia dapat memperoleh pengetahuan, nilai-nilai, dan sikap-sikap terhadap sistem politik di dalam lingkungan masyarakatnya. Peristiwa ini tidak menjamin bahwa masyarakat mengesahkan sistem politiknya, sekalipun hal ini mungkin bisa terjadi. Secara luas dikatakan sosialisasi politik merupakan transmisi dari budaya politik kepada generasi yang baru di suatu masyarakat tertentu Almond and Verba, 1963.Hasil riset David Easton dan Robert Hess mengemukakan bahwa di Amerika Serikat, belajar politik dimulai pada usia tiga tahun dan menjadi mantap pada usia tujuh tahun. Manifestasi ini diikuti oleh simbol-simbol otoritas umum, seperti agen polisi, presiden, dan bendera nasional. Pada usia Sembilan dan sepuluh tahun timbul kesadaran akan konsep yang lebih abstrak, seperti pemberian suara, demokrasi, kebebasan sipil, dan peranan warga negara dalam sistem politik. Ada dua hal yang harus diperhatikan mengenai proses sosialisasi politik, yaitu Pertama; Sosialisasi itu berjalan terus menerus selama hidup seseorang. Sikap-sikap yang terbentuk selama masa kanak-kanak selalu disesuaikan atau diperkuat, sementara ia menjalani berbagai pengalaman sosial. Pengaruh keluarga selama masa kanak-kanak, misalnya akan menciptakan gambaran yang baik mengenai suatu partai politik tertentu dalam pemikiran seseorang. Kedua; Sosialisasi politik dapat berujud tranmisi dan pengajaran yang langsung maupun tidak langsung. Sosialisaasi yang besifat langsung kalau melibatkan komunikasi informasi, nilai-nilai atau perasaan-perasaan mengenai politik secara eksplisit, mata pelajaran pendidikan kewarganeagaraan di sekolah. Melaksanakannya sosialisasi politik dalam mewujudkan budaya politik bisa dilakukan dengan cara aktif dalam kegiatan pemilu, berperan dalam diskusi politik, mendukung program pemerintah yang sedang berkuasa, berperan dalam kegiatan pembangunan, dan lain-lain. Lihat Hukum Selengkapnya 7to4o.
  • srixrkz23q.pages.dev/289
  • srixrkz23q.pages.dev/185
  • srixrkz23q.pages.dev/263
  • srixrkz23q.pages.dev/151
  • srixrkz23q.pages.dev/157
  • srixrkz23q.pages.dev/290
  • srixrkz23q.pages.dev/154
  • srixrkz23q.pages.dev/383
  • srixrkz23q.pages.dev/345
  • pentingnya sosialisasi pengembangan budaya politik